PROUD TO BE STATISTICIAN
Pertama-tama saya sangat
berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan AnugerahNya kepada
saya sehingga saya dapat sampai di kota Jakarta ini dan yang akan berkuliah di
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) tercinta ini.
Awalnya saya tidak menyangka bisa menjadi calon mahasiswa STIS angkatan 53 ini tapi karena begitu besar kasih Tuhan Yesus kepada saya sehingga saya bisa lolos menjadi calon mahasiswa STIS. Saya calon mahasiswa STIS yang lolos melalui jalur PMDK yang berasal dari Nias Selatan- Sumatera Utara. Saya sangat bangga bisa berkuliah di salah satu perguruan tinggi kedinasan di Jakarta ini dan saya sangat mengharapkan dan berusaha untuk akhirnya nanti saya bisa lulus dari STIS dan menjadi seorang statistisi. Disini, sedikit saya ingin menjelaskan mengenai statistisi yang telah saya ketahui. Statician adalah sebutan bagi seorang yang ahli dalam bidang statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain dalam bahasa Indonesia biasa disebut statistisi atau statistikawan. sepertinya belum banyak orang yang mengenal profesi ini. Ya tentu saja dalam dunia nyata memang jarang ada pekerjaan yang secara eksplisit adalah sebagai statistisi. Padahal menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, terdapat 19.000 pekerjaan yang tergolong sebagai statistisi. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik adalah salah satu dari sekolah di Indonesia yang mencetak seorang statistisi. Perguruan tinggi lain di Indonesia yang jurusan statistik, seperti IPB, UNPAD, ITS dan lainnya. Statistisi adalah orang yang bekerja dengan statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain.
Awalnya saya tidak menyangka bisa menjadi calon mahasiswa STIS angkatan 53 ini tapi karena begitu besar kasih Tuhan Yesus kepada saya sehingga saya bisa lolos menjadi calon mahasiswa STIS. Saya calon mahasiswa STIS yang lolos melalui jalur PMDK yang berasal dari Nias Selatan- Sumatera Utara. Saya sangat bangga bisa berkuliah di salah satu perguruan tinggi kedinasan di Jakarta ini dan saya sangat mengharapkan dan berusaha untuk akhirnya nanti saya bisa lulus dari STIS dan menjadi seorang statistisi. Disini, sedikit saya ingin menjelaskan mengenai statistisi yang telah saya ketahui. Statician adalah sebutan bagi seorang yang ahli dalam bidang statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain dalam bahasa Indonesia biasa disebut statistisi atau statistikawan. sepertinya belum banyak orang yang mengenal profesi ini. Ya tentu saja dalam dunia nyata memang jarang ada pekerjaan yang secara eksplisit adalah sebagai statistisi. Padahal menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, terdapat 19.000 pekerjaan yang tergolong sebagai statistisi. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik adalah salah satu dari sekolah di Indonesia yang mencetak seorang statistisi. Perguruan tinggi lain di Indonesia yang jurusan statistik, seperti IPB, UNPAD, ITS dan lainnya. Statistisi adalah orang yang bekerja dengan statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain.
Prospek
kerja seorang statistisi terus berkembang, seiring semakin meningkatnya jumlah
pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi sebagai seorang statistisi antara lain
kemampuan menganalisis data dan memprediksinya. Saat ini tenaga-tenaga ahli di
bidang statistik banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar, dan tentu saja
menawarkan penghasilan yang besar. Selain bekerja di perusahaan besar, saat ini
juga berkembang kewirausahaan di bidang statistik, yang disebut sebagai
“statpreneur”. Statpreneur merupakan lembaga yang menyediakan jasa statistik,
misal perancangan survey, marketing research, analisis data, pengolahan data,
dan lain-lain.
Kenapa saya bangga
menjadi seorang statistisi? Kebanggaan saya menjadi seorang statistisi
mempunyai beberapa alasan. Alasan yang pertama akan kebanggaan saya menjadi
statistisi adalah karena seorang statistisi adalah seorang yang pekerjaannya
dibutuhkan keahlian khusus, ketelitian yang tinggi, serta keakuratan yang
tinggi pula. Karena data yang telah diolah olehseorang statistisi akan
dipergunakan oleh masyarakat umum. Tidak sampai di stu saja, kejujuran adalah
modal utama bagi seorang statistisi untuk dapat bekerja karena pekerjaan
seorang statistisi adalah memberikan data dan informasi yang akurat dan
terpercaya. Data dan informasi tersebut idak dapat diganti atau diubah dengan
sesukanya dan berbeda dengan data yang sesungguhnya apa adanya. Seorang
statistisi harus mempunyai pengabdian yang tinggi kepada pekerjaannya karena
pekerjaannya diperuntukkan demi kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat.
Selain itu, seorang staistisi juga harus mampu dan siap dalam menghadapi
banyaknya pekerjaan yang menumpuk dan harus dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, contohnnya siap untuk kerja lembur yang merupakan salah satu dari
pengabdiannya pada masyarakat. Seorang statistisi harus mampu dan siap untuk
bekerja dengan sangat keras.
Alasan kedua mengapa
saya bangga menjadi seorang statistisi adalah karena di Indonesia pekerjaan
sebagai seorang stastistisi sangat sedikit dan sangat dibutuhkan. Bisa dibilang
lowongan sebagai seorang statistisi masih sangat sedikit. Terlebih lagi,
seorang statistisi di wilayah Indonesia bagian timur yang masih kekurangan
tenaga ahli seorang statistisi. Kekurangannya tenaga ahli seorang statistisi
mungkin dikarenakan rendahnya sumber daya manusia di sana dan kualitas
pendidikan yang kurang pula.
Alasan ketiga mengapa
saya bangga menjadi seorang statistisi adalah karena bahan yang diajarkan atau
materi perkuliahan yang diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik sangat berat dan dalam waktu yang singkat
dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Karena hal itu ditujukan untuk
mencetak pribadi dengan hasil yang benar-benar berkualitas dan profesional.
Apalagi jurusan komputasi statistik yang dikenal dengan materi yang sulit, dan
hanya orang-orang yang terpilih yang dapat menyelesaikannya.
Alasan saya secara pribadi,
mengapa saya bangga menjadi seorang statistisi adalah secara tidak langsung,
saya telah meringankan beban orangtua saya dimana di Sekolah Tinggi Ilmu
Statistik Jakarta ini tidak dikenakan biaya kuliahnya (gratis) dan setelah
tamat saya tidak perlu susah-susah untuk mencari pekerjaan karena setelah tamat
dari STIS, langsung ditempatkan di BPS
atau instansi lainnya di suatu daerah untuk mengabdi kepada Negara sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan III-a.
Secara
pribadi saya juga bangga menjadi seorang statistisi nantinya yang mana selain
mengabdi kepada Negara, saya juga dapat menjalin hubungan yang baik terhadap
masyarakat sekitar tempat saya bekerja nantinya. Saya sangat mengharapkan bisa
tamat dari STIS ini supaya saya bisa membahagiakan kedua orangtua dan adik-adik
saya nantinya dan itu semua saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang
penting saya harus dengan sungguh-sungguh belajar dan pandai membagi waktu agar
nantinya saya dapat menjadi seorang statistisi yang professional, jujur,
memiliki integritas tinggi, dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Berbagai
alasan telah saya utarakan dan harapan saya bisa menjadi seorang statistisi
yang professional, jujur, memiliki integritas tinggi, dan berani mengabdikan
diri secara sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat luas serta selalu bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Khususnya apabila saya dapat menyelesaikan studi
saya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang masa depannya sudah terjamin dengan
pasti tanpa merisaukan masalah ke
depannya. Yang terpenting agar saya benar-benar dapat menyelesaikan studi di
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dengan hasil yang baik dan memuaskan adalah
dengan selalu percaya akan kemampuan diri sendiri, tidak mudah menyerah, selalu
berusaha dengan semaksimal mungkin, dan selalu berdoa kepada Tuha Yang Maha Esa
agar kita selalu diberi kekuatan untuk menghadapi masalah, tantangan, dan
rintangan yang menghadang jalan kita untuk menuju kesuksesan yang telah kita
rencanaka sejak dini. Agar kita tidak mengecewakan orang tua dengan hasil yang
buruk dan gagal di tengah jalan tanpa ada hasil yang didapat. Berusaha dengan
sungguh-sungguh dan selalu percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu mendampingi
kita untuk melewati semua masalah dan menuntun kita untuk menuju jalan
kebenaran serta dapat membantu orang lain yang memang butuh bantuan dan
pertolongan kita.
Sekian
ulasan saya mengenai mengapa saya bangga menjadi seorang statistisi. Semoga
semua yang telah saya tulis di atas dapat saya jalankan dengan baik dan tanpa
ragu-ragu, sehingga saya akan mendapatkan kesuksesan yang telah saya rencanakan
dalam waktu dini ketika kita belum memulai dan merasaka semua kesulitan di masa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar